Posts

Setelah cerita bahagia yang singkat itu, Aku terpaksa menghilangkan bagianmu dalam ceritaku selanjutnya untuk sembuhku, Bukan hal yang mudah untuk bisa menerima dan melupakannya begitu saja. Aku marah, sedih, sakit, kecewa, bahkan hingga sulit rasanya untuk mencerna semua emosi negatif yang datang secara bersamaan. Memang benar apa yang mereka katakan, Bahwa memberikan kesempatan kepada seseorang yang telah menorehkan banyak luka dihati adalah resiko yang bukan main-main.  Kalau berhasil, aku mungkin akan bahagia. tapi kalau tidak, aku akan mendapatkan luka dua kali lipat lebih besar dari luka yang sebelumnya pernah aku dapatkan.  Dan sungguh resiko itu tak pernah aku pikirkan dengan baik, karena yakinmu dulu lebih mampu menenangkan gelisahku akan kecewa berkepanjangan yang akan datang.  Setelah cerita yang cukup tragis itu, Aku terus berjalan kedepan dan kembali memulai hariku yang baru, Dengan bersusah payah aku menopang diriku melewati lorong gelap itu lagi,  Tapi...

III

halo semua, sudah lama rasanya aku tak lagi menyapa kalian dalam sebuah tulisan, ternyata sudah lama tak menulis, membuatku semakin kaku dan ragu dalam menulis. biasanya ada banyak hal dalam pikiran yang ingin aku bagikan, tapi sejauh ini, sampai saat aku menulis ini, rasanya masih terlalu sulit untuk merangkai kembali beberapa kata . masih terlalu bingung tentang hal apa yang kali ini ingin aku tuangkan, beberapa cerita belakangan ini sebagian aku sengaja hilangkan, beberapanya lagi terlalu menyedihkan untuk dibagikan, sedang beberapanya lagi masih bingung bagaimana harus kembali ku rangkai. tapi sejujurnya, aku berharap hari ini dan selanjutnya, aku hanya akan membagikan cerita seru dan bahagia saja dalam blog ini. selebihnya tentang beberapa perasaan lainnya mungkin sebaiknya aku simpan sendiri bukan? aku takut justru akan memberikan energi negatif kepada kalian yang membaca. bagaimana jika aku menulis cerita yang cukup menyayat hati lagi? beberapa lain yang mungkin juga mengalami c...

II

Aku masih ingat bagaimana pada akhirnya senyuman itu menjadi begitu memikat, menertawakan banyak hal sepele yang terjadi secara spontanitas, membuatnya menjadi pribadi yang begitu ramai sekaligus berisik, cukup mengganggu ketenanganku di awal,  tapi tentu itu semua ternyata mampu menghiburku. kita tidak akan pernah menemukannya di sosok yang lain. karena dia ya hanya dia. yang sejenisnya mungkin banyak, tapi sepsifiknya tentu hanya ada satu. dan itulah alasan mengapa dirinya menjadi begitu berharga. kamu tahu? bahwa segala hal sulit bersamanya terasa begitu mudah, hal tidak mungkin sekalipun bersamanya menjadi mungkin, meskipun beberapa kali menemukan keberhasilan yang tertunda, tapi bersamanya semua pilu dan sendu mampu menjadi sebuah komedi. bagaimana bisa jatuhku dan jatuhnya menjadi bahan tertawaan bersama tanpa saling menyakiti, bagaimana bisa segala hal krusial yang terjadi dalam hidup terasa mudah sekalipun tetap dijalani sendirian, bagaimana bisa hanya de...

Si Perasa dan Si Logika

Menghindar untuk menyelamatkan hati adalah sebuah bentuk perlindungan diri, Tanpa harus menunggu untuk jatuh lebih dalam dan terlampau jauh, Agar kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi,  tak terlalu menyakiti hati. Saat hati masih memiliki rasa yang kuat terhadap orang yang sama bertahun-tahun lamanya, di waktu yang sama aku berulang kali menarik mundur diriku sendiri, juga kembali menjaga jarak serta berhati-hati dalam menentukan arah, Agar tidak lagi salah langkah, dan pengalaman yang kurang baik dari masa lalu tak lagi terulang. Hingga saat ini mungkin ia juga masih tidak tahu dan mengerti, atau mungkin tidak peduli. Dan aku tidak lagi gegabah untuk mendapatkan penolakan yang kedua kali, Rasanya kali ini lebih baik menyambut dia yang sudah pasti, Dari pada harus menunggu ia yang masih belum tahu kemana arah hatinya tertuju. Dalam satu hari aku memikirkan hal ini ribuan kali, Bisakah tetap menjadi teman disaat hati diam-diam mengharapkan? Siapkah hati untuk dikecewakan s...

Bagaimana Jika Ternyata Bukan Aku Orangnya?

Aku merasa bahwa perasaan bahagia ini menyihirku terlalu lama dan dalam, aku masuk pada pikiran yang semakin rumit setiap harinya, memikirkan banyak hal dan pertanyaan yang tak kunjung jua ku temukan jawabannya, melihat wajahnya saja membuatku bertanya-tanya apakah masih ada luka yang dia simpan sendiri dalam diamnya? atau bahkan luka dalam setiap tawa kencangnya bersama teman-temannya? aku mendekap hati dalam keraguan dan ketakutan akan kehilangan, lagi untuk kesekian kali, berulang kali bertanya dan meyakinkan diri bahwa bagaimanapun cerita akhirnya, aku akan tetap baik-baik saja karena ini bukan pertama kalinya. aku tahu mungkin terdengar aneh mengkhawatirkan sesuatu yang sebenarnya belum terjadi, berulangkali dalam sehari,  bahkan bisa ribuan kali kupikirkan, tapi semua kemungkinan-kemungkinan buruk yang ku pikirkan mungkin bisa membantu meringankan cedera luka yang kelak akan aku dapatkan. tentangnya dan kenangan indah yang pernah dibangun bersama, apakah yakin dia telah benar...

Berhenti

  Berhenti berasumsi sendiri, dan mempercayai suatu hal yang belum pasti. Menerka-nerka satu hal tiada henti, dan mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sudah ada mengelilingi. Belajar dari cerita yang sudah terlewati, tentang mengharapkan satu orang teman yang bisa membuka hati, tapi ternyata dia pergi setelah berhasil memikat diri, dan kamu  hanya berujung sedih kembali tiada henti . Genggamlah ia yang menggenggammu lebih dulu, dan lepaskan ia yang menggenggam erat tangan yang lain. kamu sangat layak untuk menjadi satu-satunya dalam hidup seseorang, dan menjadi tempat pulang yang tidak mudah untuk tergantikan. Berhenti menunggu seseorang yang masih mengaharapkan kehadiran orang lain dalam hidupnya, yang hanya memasukkanmu dalam sebuah opsi, dan menggunakanmu sebagai tolak ukur perbandingan, lalu setelah itu ia akan pergi dan terus mencari sosok sempurna hingga penjuru dunia. belajarlah untuk menyambut ia yang tatapannya hanya tertuju padamu seorang, yang ucapannya mampu menenan...

Satu Cerita Ingatan Masa Kecil

Seorang anak laki-laki tampan berbaju hitam, entah benar hitam atau merah,  sebenarnya aku lupa pada saat itu ia mengenakan pakaian berwarna apa,  tapi dengan angkuhnya ia berjalan di hadapanku, dengan tatapan tajamnya dan gerak geriknya yang tak biasa, juga dengan gaya bicaranya yang terkesan belagu itu ternyata mampu mengalihkan perhatianku. Aku melihatnya berbicara dari satu kepala menuju kepala lain, bercerita dihadapan banyak orang tentang ibunya yang suka berbelanja tas, dan ayahnya yang sering mengeluh tentang hal itu, semua orang tentu tertawa mendengarnya, termasuk aku. Dan sejak saat itu, sejak tatapan tajam itu menatapku sekilas dengan angkuh, semua tentangnya menjadi menarik dalam pandangku. Tak sekali dua kali tatapku tak berpaling, Memperhatikan seorang anak laki-laki dengan karakter kuat yang mendominasi, semua hal tentangnya membuatku bertanya-tanya, seperti apa ia yang sebenarnya. Sejujurnya tak banyak yang ku ingat tentangnya, karena pada saat itu untuk berbi...