Satu Cerita Ingatan Masa Kecil
Seorang anak laki-laki tampan berbaju hitam,
entah benar hitam atau merah, sebenarnya aku lupa pada saat itu ia mengenakan pakaian berwarna apa,
tapi dengan angkuhnya ia berjalan di hadapanku,
dengan tatapan tajamnya dan gerak geriknya yang tak biasa,
juga dengan gaya bicaranya yang terkesan belagu itu ternyata mampu mengalihkan perhatianku.
Aku melihatnya berbicara dari satu kepala menuju kepala lain,
bercerita dihadapan banyak orang tentang ibunya yang suka berbelanja tas,
dan ayahnya yang sering mengeluh tentang hal itu,
semua orang tentu tertawa mendengarnya, termasuk aku.
Dan sejak saat itu,
sejak tatapan tajam itu menatapku sekilas dengan angkuh,
semua tentangnya menjadi menarik dalam pandangku.
Tak sekali dua kali tatapku tak berpaling,
Memperhatikan seorang anak laki-laki dengan karakter kuat yang mendominasi,
semua hal tentangnya membuatku bertanya-tanya,
seperti apa ia yang sebenarnya.
Sejujurnya tak banyak yang ku ingat tentangnya,
karena pada saat itu untuk berbicara dengannya saja aku tidak berani,
aku hanya berani melihatnya dari kejauhan,
sambil sesekali tersenyum melihat tingkah konyolnya.
sedikit ada penyesalan dalam diriku,
mengapa waktu itu aku tak memberanikan diri menjulurkan tanganku untuk mengajaknya berkenalan secara langsung,
tapi setelah ku pikir-pikir kembali,
tetap akan jauh lebih baik begini, cukup melihatnya dari jauh,
"karena bukankah hanya dari hati kita dapat menyentuh langit?"
Ini mungkin salah satu cerita kecilku yang masih hangat dalam ingatan,
bahkan hingga kini semua tentangnya masih sama dalam pikirku,
Ku pikir ia masih tidak tahu dan menyadarinya sekalipun ia membaca tulisanku ini,
karena dalam ceritanya aku bukanlah siapa-siapa,
sedangkan dalam ceritaku dia adalah tokoh utama,
jadi ku pikir dia tidak akan mengingat apapun tentangku.
Ingatan mungkin akan pudar,
begitupun dengan ingatanku tentangnya,
itu sebabnya aku ingin membuatnya abadi dalam tulisanku yang sederhana ini,
ku harap dengan rangkaian kata ini,
aku dapat terus mengenang sosoknya yang ceria, sedikit angkuh, tapi menggemaskan.
Entah bagaimana dia yang sekarang,
masih dengan karakternya yang sama atau berbeda,
ku harap dia hidup dengan bahagia,
ku harap dia selalu di kelilingi oleh orang-orang baik dan teman yang tulus menjaganya.
Berbahagialah selalu kamu,
salah satu bagian dari cerita masa kecilku yang indah,
terimakasih telah mengenalkanku dengan karakter baru pada saat itu,
semoga dunia tidak menarik sedikitpun keceriaan dari wajah indahmu.
Jika kamu membaca tulisanku ini,
kuucapkan salam kenal meskipun terlambat
[dengan juluran tangan yang jauh dariku]
"Hi! Aku Citra"
Comments
Post a Comment