INTERAKSI





Aku sengaja bertemu dengan seorang teman,
berbicara tentang banyak hal,
cukup seru, menarik, dan aku begitu menikmati pembicaraannya,
ini bukan hanya tentang siapa yang sedang berbicara,
tapi juga tentang apa isi yang ia bicarakan.

malam itu didalam keramaian,
tak banyak yang ku perhatikan selain ia yang sedang berbicara disampingku,
dan lampu taman yang terang mengelilingi,
tak hanya berbagi satu atau dua hal,
ia berhasil menarikku ke dalam dunia yang berbeda lewat ceritanya.

sejujurnya tidak mudah bagiku, 
untuk mendengarkan dan berbagi cerita dengan orang lain,
sekilas terlintas dalam pikirku sebuah pertanyaan 
"ku pikir tidak mudah juga baginya untuk bercerita dengan ku"
saat itu juga aku menyadari bahwa aku mendapatkan teman baru.

ah tapi sepertinya tidak bisa dikatakan teman baru,
ia merupakan teman lama, yang ku temui kembali diusia ku yang sekarang,
bisa dikatakan ia adalah teman lama yang baru muncul lagi dalam hidupku,
tentunya dengan versi dia yang terbaru.


ada satu ucapannya yang masih terngiang dalam kepalaku, 
dan ingin aku bagikan dalam tulisan ku kali ini,
tentang interaksi antar sesama manusia,
dan ini cukup menarik karena sebelumnya tidak pernah aku sadari.

sebenarnya aku sedikit lupa kalimat persisnya seperti apa, 
tapi intinya ia bilang :
"bahwasannya interaksi kita sama orang lain ngga akan bisa diterima 100% nilainya, pasti selalu aja ada yang kurang. karena apa yang kita terima dengan apa yang mereka kasih ke kita, itu tuh selalu ada beda persepsi dan standarisasinya. Mungkin menurut mereka ini tuh udah sikap yang paling baik, sewajarnya dan seharusnya memang begitu, tapi buat kita ini tuh berlebihan. menurut mereka itu tuh kurang, buat kita itu udah cukup banget. makanya balik lagi, kalau segala sesuatu yang menyangkut hubungan kita sama manusia lain, itu tuh ngga selalu bisa dapet nilai yang sempurna, karena tiap orang punya standarisasinya masing-masing."

mendengar ucapannya itu, aku langsung teringat kembali dengan sikapku selama ini,
entah sikapku terhadap orangtua, saudara, dengan teman dekat, maupun orang asing, dan begitupun sebaliknya.
tak sekali dua kali mungkin kita sering salah paham dalam mengartikan ucapan yang orang lain lontarkan, ataupun sikap yang orang lain tujukan kepada kita,
begitupun dengan mereka yang terkadang salah mengartikan ucapan dan sikap kita,
bukan karena mereka atau kita yang salah, tapi lebih kepada standarisasi kita yang memang berbeda.

kalau ditanya bagaimana cara untuk menyamakannya,
sepertinya itu sulit. tapi kalau bagaimana cara untuk berusaha memahaminya,
tentu menurutku komunikasi solusinya.
tapi setelah ku perhatikan kembali,
ternyata tidak semua orang dapat diajak berkomunikasi dengan baik,
sehingga beberapa dari kita mungkin masih sulit untuk memahami ucapan dan sikapnya.

sekarang pr nya adalah,
bagaimana caranya kita sebagai manusia mau untuk terus belajar memahami interaksi antar sesama, meskipun itu tidak mudah.
mau meluangkan waktu untuk berkomunikasi dalam upaya memahami yang masih belum dipahami,
dan mau menerima secara terbuka kritikan yang membangun, masukan, ataupun nasehat.

sebenarnya tulisan ini bukan saja ditujukan untuk kalian yang membaca,
lagi-lagi yang utama adalah sebagai pengingat untuk diriku sendiri,
selain dapat mengingat apa yang dibicarakan, aku juga dapat mengenang moment dimana pembicaraan itu terjadi melalui setiap kata yang aku tulis.

akhir dari tulisan ini, 
aku mau mengucapkan terimakasih banyak kepada temanku,
terimakasih atas waktu dan kesempatannya,
terimakasih sudah membuatku tertawa jauh lebih banyak dari biasanya,
dan terimakasih karena sudah mau berbagi cerita dan mendengarkan ceritaku.
Mari terus menjadi teman baik ya bid! 
sampai berjumpa lagi di lain kesempatan yaa! 🙌🏻


Comments

Popular posts from this blog

III

II